Sabtu, 25 Desember 2010

Alarm Hidup

Saat tubuh pohon layu, kita bisa mengatakan bahwa tubuhnya sedang kekurangan air. Ketika banyak lubang-lubang di daun sebatang pohon, kita akan mengatakan; “Pohon ini terserang hama.” Kala banyak daun pada pohon menguning kita akan menduga ia sedang kekurangan nutrisi.

Ketika masalah timbul, pohon akan memberi peringatan pada dirinya melalui tampilan fisiknya. Pohon mempunyai alat kontrol yang mengingatkan bahwa ada masalah pada tubuhnya. Alat kontrol itu berupa gejala yang diperlihatkan melalui daun dan bagian tubuh lainnya. Alat kontrol pohon laksana alarm yang memberi peringatan akan terjadinya kesalahan atau masalah pada tubuhnya.



Tak cukup hanya memperlihatkan masalah atau gejala pada tubuhnya, pohon juga merespon masalah tersebut dengan berbuat sesuatu. Ketika kekurangan air, ia berusaha untuk bertahan dengan merontokkan daun-daunnya sehingga pemakaian air lebih hemat. Ketika terserang, pohon-pohon akan merespon sebuah serbuan (atau mencegahnya) dengan menghasilkan senyawa pahit yang disebut phenolic yang bersifat sebagai antioksidan. Serangga seperti kutu tanaman tidak menyukai rasa phenolic, sehingga mereka meninggalkan tumbuhan dan mencari tanaman lain.

Pohon memiliki pengingat atau alarm bahwa telah terjadi masalah pada tubuhnya. Alarm hidup pohon selalu “menyala” dan ini membuatnya sadar. Kesadaran bahwa telah terjadi masalah direspon pohon dengan memperbaiki masalah tersebut. Akhirnya pohon bisa bertahan hidup dan masalah bisa dilaluinya.

Sahabat, dalam tubuh dan jiwa manusia, alarm hidup itu juga ada. Alarm tubuh saat lelah adalah mata mengantuk dan badan lemas. Alarm tubuh saat penyakit menyerang adalah suhu tubuh yang tidak stabil. Alarm tubuh ini secara alamiah terus hidup dan memberi peringatan yang tepat. Alarm tubuh ini mudah dikenali dan disadari oleh kita.

Ketika jiwa bermasalah, ada pengingat yang akan membuat kita bisa menyadarinya. Jiwa yang gelisah tampak pada aktifitas yang tidak bersemangat. Jiwa yang gersang biasanya tampak pada ibadah yang berkurang kuantitas dan kualitasnya. Jiwa yang lemah akan nampak dari ketahanan dirinya yang rapuh saat masalah datang.Alarm jiwa akan terhubung langsung pada ucapan, gerak tubuh, langkah kaki dan seluruh aktifitas.

Sahabat, sungguh beruntung orang senantiasa menghidupkan alarm jiwanya. Ia akan terhidar dari matinya jiwa. Ia akan senantiasa akan menyiram jiwanya yang gersang, mengobati gelisah hatinya dan memperteguh dirinya menghadapi masalah.

Sahabat, sungguh memprihatinkan ketika kita melihat ada orang yang alarm jiwanya mati sehingga ia tak mampu menyadari bahwa dirinya sedang bermasalah. Orang tersebut akan sulit mengobati ”penyakit” pada jiwanya. Ia akan menapaki hidup pada jalan kesesatan. Ia akan berjalan pada lorong gleap kehidupan.

Sahabat, nyalakan alarm hidup kita, hingga kita bisa terhindar dari penyakit jiwa. Bantu pula sahabat kita agar dia menghidupkan alarm pada jiwanya. Tanpa bantuan kita, mungkin dia akan terus tenggelam pada ”ketidaksadaran” bahwa alarm jiwanya tidak sedang dinyalakan. Mungkin dengan bantuan kita, dia akan menyalakan alarm jiwanya sehingga kembali pada kesadaran dan terhindar dari bahaya.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih, Silahkan Tinggalkan Komentar Anda,,

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template