Senin, 27 Desember 2010

Memaksimalkan Kapasitas Diri

Secara alami setiap makhluk yang diciptakan oleh Yang Maha Pencipta memiliki potensi utama yang menjadi standar dan ciri makhluk tersebut. Manusia umumnya menahan nafas di dalam air tanpa tabung oksigen hanya kurang dari semenit. Ternyata ada manusia yang mampu bertahan menahan nafas selama delapan menit lebih karena ia berlatih dengan keras meningkatkan potensi dasarnya. Ada sapi yang bisa kencang sekencang motor. Kita juta pernah menjumpai seekor monyet yang sangat piawai menaiki sepeda layaknya manusia bermain sepeda. Pepohonan yang biasanya hanya bisa tumbuh berkembang di tanah, bisa pula bertahan dan terus tumbuh di bebatuan.

Semua makhluk bisa melampaui batas kemampuan dasarnya bila dilatih terus menerus dengan tekun dan benar. Selain karena dilatih dengan senagaja, kemampuan dasar makhluk meningkat karena lingkungan yang mendorongnya bangkit, berkembang dan meningkat diri dari kemampuan dasarnya. Sebaliknya, kemampuan standar dari makhluk bisa menurun karena potensi dasarnya yang dipendam dan lingkungan yang dia alami.

Sebuah penelitian dilakukan terhadap binatang kecil sejenis kutu. Binatang tersebut terbiasa meloncat hingga ketinggian satu meter. Suatu kali binatang tersebut dimasukkan ke dalam kotak korek api selama beberapa hari. Ketika binatang tersebut dikeluarkan dari kotak tersebut, apa yang terjadi?

Jika selama ini si kutu mampu meloncat hingga satu meter, kini ia hanya mampu meloncat setinggi kotak korek api yang hanya sekitar 2 cm saja. Ternyata beberapa hari di kotak korek telah menurunkan kemampuan loncatnya. Standar loncatannya menurun karena lingkungan yang dia alami.

Kisah lain berasal dari sebuah kebun bintanang di Cina. Suatu ketika di sebuah kebun binatang di Cina didatangkan seekor harimau buas. Ia diberi kandang yang bersih, ada tempat berteduh dari sengatan panas, ada pula kolam kecil tempat ia minum dan berendam jika kepanasan. Setiap hari ia diberi makan daging ayam atau bebek yang telah dibersihkan.

Suatu hari petugas kebun binatang memasukkan seekor anak sapi yang kira-kira tingginya sama dengan harimau tersebut. Apa yang terjadi? Harimau itu hanya terdiam. Jangankan untuk menyerang anak sapi, bahkan tak berapa lama, ia lari ketakutan.

Rupanya ia telah terbiasa memakan makanan daging bersih, sehingga hilanglah naluri kebuasan yang sebenarnya merupakan ciri khas dari binatang tersebut. Watak aslinya berubah karena lingkungan yang dia alami.

Sahabat, kita telah telah dianugerahi Tuhan kapasitas kerja yang besar, maka syukurilah dengan cara meledakkan kapasitas itu, untuk tujuan kebaikan. Bersyukur dengan cara meledakkan potensi positif kita hingga menghasilkan cahaya untuk menerangi tempat-tempat yang gelap dari petunjuk. Bersyukur dengan terus melatih insting dan naluri produktifitas dan agresifitas kita di setiap agenda kerja yang kita jalani. Bersyukur dengan memaksimalkan potensi diri agar terus berkembang dan meluas manfaat bagi diri dan orang lain.

Sahabat, kemampuan diri yang maksimallah yang bisa berbagi dan menginspirasi orang lain. Dengan memiliki kemampuan diatas standar kita bisa berbuat kebaikan lebih banyak dan lebih luas.

Berbuat kebajikan tak boleh berhenti. Berbuat kebajikan harus terus mengalir dan bergerak terus. Pastikan kita selalu berada bersama aliran dan gerakan orang-orang yang berbagi kebaikan ini. Kemudian berharaplah dalam kondisi itulah DIA yang Maha Kuasa memanggil kita.

Shared By Pohon Inspirasi Pages on Facebook

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih, Silahkan Tinggalkan Komentar Anda,,

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template